Bab Al-I’Raab
I’rab adalah perubahan (taghyir) pada akhir kalimat karena perbedaan ‘amil yang masuk padanya, baik perubahan secara jelas (lafdzi) atau dikira-kira (taqdir).
Pembagian I'Raab
I’Rab terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
- رَفعٌ (Rofa' / berharakat Dhommah)
- نَصبٌ (Nashob / berharakat Fathah)
- خَفضٌ (Khofadh / berharakat Kasroh)
- جَزمٌ (Jazm / berharakat Sukun)
فَلِلْأَسْمَاءِ مِنْ ذَلِكَ اَلرَّفْعُ، وَالنَّصْبُ، وَالْخَفْضُ، وَلَا جَزْمَ فِيهَا
Adapun I’rab pada Isim hanya dapat berubah dengan:
-
رَفعٌ (Rofa' / berharakat Dhommah)
Contoh: قام زيدٌ (Telah berdiri Zaid) -
نَصبٌ (Nashob / berharakat Fathah)
Contoh: ضربتُ زيداً (Saya telah memukul Zaid) -
خَفضٌ (Khofadh / berharakat Kasroh)
Contoh: قلمي على الكتابِ (Pulpen saya di atas buku)
Isim tidak bisa menerima جزم (Jazm / harakat Sukun).
وَلِلْأَفْعَالِ مِنْ ذَلِكَ اَلرَّفْعُ، وَالنَّصْبُ، وَالْجَزْمُ، وَلَا خَفْضَ فِيهَا
Adapun I’rab pada Fi’il hanya dapat berubah dengan:
-
رَفعٌ (Rofa' / berharakat Dhommah)
Contoh: يضرِبُ زيد (Zaid sedang memukul) -
نَصبٌ (Nashob / berharakat Fathah)
Contoh: لَنْ يَكْتُبَ مُحَمَّدٌ الرِسَالَةَ (Muhammad tidak akan menulis surat) -
جَزمٌ (Jazm / berharakat Sukun)
Contoh: لم يذهبْ زيد (Zaid belum pergi)
Fi’il tidak bisa menerima خفض (Khofadh / harakat Kasroh).
