Bab: الأفعالُ الَّتِي تَدْخُلُ عَلَى الْمُبْتَدَإِ وَالْخَبَرِ
Masih dalam bab yang sama tentang العوامل الداخلة على المبتدأ والخبر (faktor-faktor yang masuk pada mubtada’ dan khabar), setelah sebelumnya kita membahas كان وأخواتها dan إنّ وأخواتها, sekarang kita masuk ke bagian ketiga dan terakhir, yaitu ظَنَّ وأخواتها.
Tiga kelompok utama dalam bab ini adalah:
- كان وأخواتها — merafa‘kan isim dan menashabkan khabar.
- إنّ وأخواتها — menashabkan isim dan merafa‘kan khabar.
- ظنّ وأخواتها — menashabkan dua isim sekaligus (mubtada’ dan khabar menjadi maf‘ūl).
Bagian Ketiga: ظَنَّ وأخواتها
Makna dan fungsi: Kelompok ini terdiri dari fi‘il-fi‘il yang disebut أفعال القلوب (kata kerja yang berhubungan dengan hati dan pikiran), seperti sangkaan, keyakinan, pendengaran, atau pengetahuan. Saat salah satu dari fi‘il ini masuk ke dalam jumlah ismiyyah, maka ia menyebabkan dua hal:
- Mubtada’ menjadi maf‘ūl awwal (objek pertama, manṣūb)
- Khabar menjadi maf‘ūl tsānī (objek kedua, juga manṣūb)
Contoh:
ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Zhannan-tu Zaydan qāiman)
Artinya: “Aku menyangka Zaid berdiri.”
Dalam kalimat di atas:
- Zaydan adalah maf‘ūl awwal (objek pertama, dari mubtada’ sebelumnya)
- Qāiman adalah maf‘ūl tsānī (objek kedua, dari khabar sebelumnya)
Daftar fi‘il yang termasuk ظنّ وأخواتها antara lain:
- ظَنَّ — menyangka
- حَسِبَ — mengira
- خَالَ — menyangka / mengira
- زَعَمَ — mengklaim / menduga
- رَأَى — menganggap / melihat (secara maknawi)
- وَجَدَ — mendapati
- عَلِمَ — mengetahui
- اتَّخَذَ — menjadikan
- جَعَلَ — menjadikan
- سَمِعَ — mendengar
Contoh-contoh lain:
- حَسِبْتُ الطَّالِبَ مُجْتَهِدًا — Aku mengira siswa itu rajin.
- عَلِمْتُ زَيْدًا عَالِمًا — Aku tahu bahwa Zaid adalah orang alim.
- اتَّخَذْتُهُ صَدِيقًا — Aku menjadikannya sebagai teman.
Catatan penting:
- Isim pertama (maf‘ūl awwal) biasanya berupa isim yang sebelumnya berperan sebagai mubtada’.
- Isim kedua (maf‘ūl tsānī) adalah khabar yang berubah menjadi objek kedua.
- Keduanya selalu manṣūb karena pengaruh fi‘il ظنّ وأخواتها.
Kesimpulan: Kelompok Zhanna wa akhawātuhā adalah bagian terakhir dari bab ini dan berfungsi untuk menashabkan dua isim sekaligus, yaitu mubtadaʼ dan khabar, yang kemudian berubah menjadi dua maf‘ūl. Pemahaman terhadap kelompok ini penting karena sering muncul dalam teks-teks klasik dan Al-Qur’an, seperti firman Allah: وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ — “Dan Daud meyakini bahwa Kami telah mengujinya.”