Bab: الأفعالُ الَّتِي تَرْفَعُ الاسْمَ وَتَنْصِبُ الْخَبَرَ
Setelah sebelumnya kita membahas كَانَ وأخواتها, sekarang kita lanjut ke bagian kedua dari bab ini, yaitu إِنَّ وأخواتها. Kalau Kāna wa akhawātuhā mempengaruhi jumlah ismiyyah dengan cara merafa‘kan isim dan menashabkan khabar, maka kelompok Inna wa akhawātuhā justru kebalikannya.
Kelompok ini berfungsi untuk:
- Menashabkan isim (menjadikan isimnya berharakat fathah / manṣūb)
- Merafa‘kan khabar (menjadikan khabarnya berharakat ḍammah / marfū‘)
Bagian Kedua: إنَّ وأخواتها
Makna dan fungsi: Huruf إِنَّ وأخواتها adalah huruf yang masuk ke dalam jumlah ismiyyah (kalimat nominal), lalu menyebabkan perubahan i‘rāb pada dua bagian utamanya. Isim yang sebelumnya marfū‘ (sebagai mubtada’) akan berubah menjadi manṣūb, dan khabar yang sebelumnya marfū‘ akan tetap marfū‘.
Contoh:
إِنَّ اللهَ غَفُورٌ (Inna Allāha ghafūrun)
Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun.”
Penjelasan: Kata Allāha adalah isim Inna (manṣūb), sedangkan ghafūrun adalah khabar Inna (marfū‘). Jadi posisi mubtadaʼ-nya berubah karena pengaruh huruf Inna yang masuk di awal kalimat.
Huruf-huruf yang termasuk dalam kelompok إنّ وأخواتها antara lain:
- إِنَّ — sesungguhnya.
- أَنَّ — bahwa.
- لَكِنَّ — tetapi.
- كَأَنَّ — seakan-akan.
- لَيْتَ — semoga / andaikan.
- لَعَلَّ — mudah-mudahan / barangkali.
Makna dan pemakaiannya:
- إِنَّ digunakan untuk penegasan, misalnya dalam ayat: إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ — “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
- أَنَّ digunakan sebagai kata sambung, biasanya di tengah kalimat: عَلِمْتُ أَنَّ اللهَ غَفُورٌ — “Aku tahu bahwa Allah Maha Pengampun.”
- لَكِنَّ menunjukkan pertentangan atau pengecualian: زَيْدٌ ذَاهِبٌ لَكِنَّ عَمْرًا جَالِسٌ — “Zaid pergi, tapi Amr duduk.”
- كَأَنَّ menunjukkan tasybīh (penyerupaan): كَأَنَّ الْقَمَرَ وَجْهُهُ — “Seakan wajahnya bulan.”
- لَيْتَ menunjukkan tamannī (angan-angan): لَيْتَ الشَّبَابَ يَعُودُ — “Andaikan masa muda kembali.”
- لَعَلَّ menunjukkan tarajjī (harap-harap): لَعَلَّ اللهَ يَرْحَمُنَا — “Mudah-mudahan Allah merahmati kita.”
Kesimpulan: Huruf Inna wa akhawātuhā berfungsi untuk memberikan penegasan, penyerupaan, pengecualian, harapan, atau pengandaian dalam kalimat nominal, sekaligus mempengaruhi i‘rāb pada bagian mubtadaʼ menjadi manṣūb dan mempertahankan khabar tetap marfū‘. Dengan memahami kelompok ini, pembaca bisa lebih mudah mengenali perubahan struktur kalimat dalam teks Arab klasik maupun Al-Qur’an.