بَابُ المَفْعُولِ الَّذِي لَمْ يُسَمَّ فَاعِلُهُ
Al-Maf‘ūl alladzī lam yusamma Fā‘iluh adalah isim marfū‘ yang disebut tanpa menyebut pelaku (fā‘il)-nya.
Dalam istilah modern, hal ini disebut Nā’ibul Fā‘il (pengganti fā‘il). Istilah ini tidak disebut langsung dalam teks asli Matan al-Jurumiyyah, namun digunakan oleh para ulama nahwu setelahnya untuk memudahkan pemahaman.
1️⃣ Bentuk Fi‘il-nya
Jika fi‘il-nya māḍī (lampau), maka huruf awalnya diberi ḍammah (ـُ) dan huruf sebelum akhirnya diberi kasrah (ـِ).
ضُرِبَ زَيْدٌ
→ Ḍuriba Zaidun — “Telah dipukul Zaid.”
Jika fi‘il-nya muḍāri‘ (sedang/akan), maka huruf awalnya ḍammah dan huruf sebelum akhirnya fathah.
يُضْرَبُ زَيْدٌ
→ Yudhrabu Zaidun — “Zaid sedang/akan dipukul.”
2️⃣ Nā’ibul Fā‘il Zhāhir (Isim yang Tampak)
ضُرِبَ زَيْدٌ
أُكْرِمَ عَمْرٌو
يُكْرَمُ عَمْرٌو
Pada contoh di atas, isim marfū‘ seperti زَيْدٌ dan عَمْرٌو berfungsi sebagai Nā’ibul Fā‘il, karena pelaku tidak disebut.
3️⃣ Nā’ibul Fā‘il Mudmar (Isim Mudmar / Dhomir Tersembunyi)
ضُرِبْتُ، ضُرِبْنَا، ضُرِبْتَ، ضُرِبْتِ، ضُرِبْتُمَا، ضُرِبْتُمْ، ضُرِبْتُنَّ، ضُرِبَ، ضُرِبَتْ، ضُرِبَا، ضُرِبُوا، ضُرِبْنَ
Maknanya sama seperti bentuk fā‘il mudmar, hanya saja fi‘il-nya berbentuk majhūl (pasif).
- ضُرِبْتُ → Aku telah dipukul.
- ضُرِبُوا → Mereka telah dipukul.
Kesimpulan Singkat
- Fā‘il → isim marfū‘ yang melakukan perbuatan.
- Nā’ibul Fā‘il → isim marfū‘ yang dikenai perbuatan karena pelaku tidak disebut.