Al-Af'aal (Fi'il-Fi'il)
Pada bab ini kita memasuki pembahasan baru, yaitu Bab Al-Af'aal (Fi'il-Fi'il). Fi’il itu terbagi menjadi tiga bagian utama:
- فِعْلٌ مَاضٍ (Fi’il Madhi)
- فِعْلٌ مُضَارِعٌ (Fi’il Mudhari’)
- فِعْلُ الْأَمْرِ (Fi’il Amr)
Contohnya:
ضَرَبَ (madhi), يَضْرِبُ (mudhari’), وَاضْرِبْ (amr)
Maka Fi’il Madhi itu difathahkan selamanya, Fi’il Amr itu dijazamkan selamanya, sedangkan Fi’il Mudhari’ adalah fi’il yang di awalnya terdapat salah satu dari huruf tambahan yang empat, yang terkumpul dalam kata "أنَيْتُ (anaytu)" yaitu huruf:
- ا (alif)
- ن (nun)
- ي (ya)
- ت (ta)
Fi’il Mudhari’ itu dirafa’kan selamanya, kecuali apabila kemasukan‘amil nashab atau ‘amil jazm.
‘Amil Nashab
(Huruf yang Menashabkan)
Yang dimaksud dengan amil nashab yaitu huruf yang membuat Fi'il Mudhari' dibaca nashab, amil nashab ada 10 huruf, yaitu:
- أَنْ
- لَنْ
- إِذَنْ
- كَيْ
- لَامُ كَيْ
- لَامُ اَلْجُحُودِ
- حَتَّى
- الْجَوَابُ بِالْفَاءِ
- الْوَاوُ
- أَوْ
Contoh penggunaannya bisa ditemukan dalam kalimat fi’il mudhari’ ketika diiringi oleh huruf-huruf tersebut, maka akhir fi’il-nya menjadi fathah.
‘Amil Jazm
(Huruf yang Menjazamkan)
Yang dimaksud dengan amil jazm yaitu huruf yang membuat Fi'il Mudhari' dibaca jazm, amil jazm ada 18 huruf, yaitu:
- لَمْ
- لَمَّا
- أَلَمْ
- أَلَمَّا
- لَامُ اَلْأَمْرِ وَالدُّعَاءِ
- "لَا" فِي اَلنَّهْيِ وَالدُّعَاءِ
- إِنْ
- مَا
- مَنْ
- مَهْمَا
- إِذْمَا
- أَيّ
- مَتَى
- أَيْنَ
- أَيَّانَ
- أَنَّى
- حَيْثُمَا
- كَيْفَمَا
Dan juga إِذًا dalam konteks syair tertentu.
Kesimpulan:
• Fi’il Madhi → selalu difathahkan.
• Fi’il Amr → selalu dijazamkan.
• Fi’il Mudhari’ → dirafa’kan, kecuali ada amil nashab (maka fathah) atau amil jazm (maka sukun).